Hubungan
teknologi dan kemiskinan
Teknologi adalah pemanfaatan
ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang
sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Teknologi
bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua
kesulitan yang mungkin dihadapi.
Yang dimaksud dengan
teknologi tepat guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi tiga syarat
utama yaitu :
a. Persyaratan
Teknis, yang termasuk di dalamnya adalah :
1. memperhatikan
kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan
sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
2. jumlah
produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
3. menjamin agar
hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga dapat
dihindari kerusakan atas mutu hasil.
4. memperlihatkan
tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.
b.
Persyaratan Sosial, meliputi :
1.
memanfaatkan keterampilan yang sudah ada
2. menjamin
timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
3. menekan seminimum
mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
4. membatasi
sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar
peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud
keseimbangan sosial dan budaya yang dinamis.
Kemiskinan merupakan
kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Factor yang mempengaruhi
pendapatan pokok ini diantaranya, pertama presepri orang mengenai kebutuhan
pokok yang diperlukan, sebagai contoh banyak orang miskin yang tidak bisa
membedakan kebutuhan pokok dan juga pemenuhan gizi yang baik. Kemiskinan menurut pendapat umum dapat
dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1.
Kemiskinan yang disebabkan
aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang
tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat
jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas
bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2.
Kemiskinan yang
disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara,
yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan
mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
3.
Kemiskinan buatan atau
kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan
dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi,
sosial dan politik.
Usaha memerangi
kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan yang memberikan
pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan
hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan
sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan
kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang
berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
Ilmu
pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Bagi siapa saja
yang bisa menguasai IPTEK maka ia akan bisa maju dan berkembang di era
globalisasi sekarang ini. Dan bagi yang tidak bisa menguasai IPTEK maka akan
tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan zaman. Bila perkembangan zaman terus
melaju pesat sedangkan ada masyarakat yang buta dengan IPTEK maka mereka akan
tertinggal dan mungkin saja bisa menjadi miskin karena cara lama yang mereka
gunakan sudah tidak efektif dan efisien lagi di zaman sekarang ini.Ilmu
pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni
yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang
saling berinteraksi.
IPTEK tidak terlepas pula dari kemiskinan dan kemiskinan tidak telepas pula dari kehidupan masyarakat. Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu menjadi kendala di negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk memberantas kemiskinan. Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan IPTEK maka kita semua dapat memberantas kemiskinan yang ada. Tidak akan ada lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan tidak layak lainnya. Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan yang rendah.
Semua dapat teratasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
IPTEK tidak terlepas pula dari kemiskinan dan kemiskinan tidak telepas pula dari kehidupan masyarakat. Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu menjadi kendala di negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk memberantas kemiskinan. Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan IPTEK maka kita semua dapat memberantas kemiskinan yang ada. Tidak akan ada lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan tidak layak lainnya. Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan yang rendah.
Semua dapat teratasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Contoh
studi kasus : tidak semua orang termasuk anak-anak terutama anak Indonesia yang
memiliki kehidupan yang cukup untuk melanjutkan pendidikan,akan tetapi masih
banyak anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya
karena terbatasnya ekonomi keluarga atau orang tua mereka,sehingga terpaksa
putus sekolah dan memilih untuk membantu orang tua mereka mencari uang dan
melupakan tugas mereka sebagai seorang pelajar dan generasi penerus bangsa yang
terbatas atau bahkan tidak mengetahui teknologi yang berkembang saat ini
seperti computer,handphone,dsb.
Nama :
Tiopan Antonio jorgi
Kelas :
2SA03
NPM : 17612397
Tidak ada komentar:
Posting Komentar